Senin, 15 Juni 2020

Berdagang dengan Allah

Semenjak kecil seringkali saya mendapat nasihat atau saran agar melakukan ibadah2 tambahan atau ibadah sunah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Atau bisa juga ibadah2 tambahan tersebut adalah semacam upaya kita agar segala hajat yang sedang kita upayakan atau harapkan dapat terwujud.

Jumat, 17 Mei 2013

BAHAGIA

Pernah disuatu waktu, saya ditanya oleh seseorang, yaitu pada saat saya sedang menjalani wawancara dalam rangka test penerimaan karyawan. Orang tersebut bertanya kepada saya pertanyaan yang cukup aneh. Kenapa begitu? Ya.., sebab pada saat itu bukan tema tentang pekerjaan yang ditanyakan kepada saya, melainkan pertanyaan tentang hal yang diluar lingkup pekerjaan. Pertanyaan itu adalah : “apakah definisi bahagia atau kebahagiaan menurut saudara?”. Aneh bukan? Mendapat pertanyaan yang tidak disangka-sangka seperti itu, saya cukup takjub juga. Dan tentu tidak begitu siap dalam memberI jawaban yang tepat tentunya.

Jumat, 02 Maret 2012

Menggantang Asap

Menggantang asap secara harafiah dapat diartikan sebagai melakukan perbuatan atau aktifitas yang tidak akan menghasilkan sesuatu seperti yang diharapkan alias sia-sia. Karena apa? Asap tidak akan bisa ditangkap. Atau misalpun bisa, akhirnya asap tadi akan berubah menjadi air, atau biasa kita sebut mengembun. Jadi bukan asap yang akan kita dapatkan.

Rabu, 12 Oktober 2011

Dan Demi Waktu


Salah satu dari sekian banyak tanda-tanda akan datangnya kiamat (besar) adalah waktu seperti di gulung. Begitu cepatnya waktu berputar, bergulir. Menggilas dengan mantabsnya umur yang masih melekat pada kita yang masing-masing, dan kita nampak seperti berusaha menghindari. Namun yang pasti, nanti pada akhirnya akan terkejar juga dan…: FINISH .

Jumat, 20 Mei 2011

Potensi diri


Pernahkan anda mengalami keadaan dimana disuatu titik, anda benar-benar penat dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup, hingga tidak mampu berpikir lagi. Dan pada keadaan seperti itu, datang masalah baru yang menghampiri tanpa mau melihat sikon anda pada saat itu.
Saya pernah mengalaminya. Dan bagaimana kira-kira reaksi yang saya berikan saat itu? Dapatkah anda menerkanya? Yap.., benar! MELEDAK! Dhuar...!! Pecah.., hancur berkeping keping, berceceranlah serpihan serpihan hati yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Amarah


Suatu ketika seorang sahabat saya curhat kepada saya mengenai masalah yang tengah dihadapinya. Diceritakan kepada saya betapa masygulnya dia ketika mengetahui uangnya yang telah dipinjamkan kepada salah seorang rekan bisnisnya mengalami kemacetan alias tidak bisa tertagih. Padahal uang tersebut bukan murni uang dia sendiri, melainkan ada sebagian yang merupakan tabungan keluarga. keluarga dalam hal ini yaitu istrinya sendiri. Tentu saja begitu mengetahui nasib uangnya tidak bisa kembali, sang istri marah besar. Sejatinya uang tabungan tersebut direncanakan untuk biaya pendidikan anak anak mereka. Dan yang membuat sahabat saya itu tambah jengkel tidak karuan adalah dia mencurigai adanya kecurangan yang dilakukan oleh rekan bisnisnya itu. Istilahnya dalam bahasa jawa mungkin tepat untuk menggambarkan keadaannya saat itu; “wis ditulung, menthung”, yang artinya kira kira : “sudah ditolong, malah mukul”.

Kamis, 19 Mei 2011

Orang Miskin


Berbahagialah orang-orang yang miskin. Loh kok bisa? Dan saya setengah yakin bahwa anda yang membaca tulisan saya ini tidak tergolong orang-orang miskin. Betul kan? Lalu tulisan ini mau ditujukan kepada siapa? Jawabannya, ya orang-orang yang miskinlah.
Berikut bukti-bukti yang menguatkan dalih saya hingga menulis tema ini ;