Minggu, 03 Januari 2010

Gerbong Waktu


"Selamat datang kami ucapkan kepada para penumpang yang terhormat", suara yang merdu tersebut tiba-tiba menyeruak diantara hiruk pikuk para penumpang di stasiun dunia 2010. "kami ucapkan selamat tahun baru 2010, semoga ditahun yang baru ini, kebahagian selalu menyertai anda dan orang-orang yang anda cintai. Anda saat ini tengah menaiki kereta api WAKTU.
 Bagi anda yang memiliki tiket dengan tujuan masing masing, kami informasikan bahwa kereta akan melewati 12 stasiun, antara lain; Stasiun Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan yang terakhir Desember 2011.  Untuk setiap stasiun pemberhentian, sebelumnya akan ada pemeriksaan oleh petugas kami yang bernama MIKAIL.  Petugas tersebut akan menentukan di stasiun mana anda akan turun.  Akhirnya, kami atas nama seluruh Crew Kereta Api Waktu, mengucapkan Selamat jalan, pergunakanlah waktu anda dengan sebaik-baiknya sehingga anda sekalian memperoleh keselamatan dan kebahagian di tujuan akhir anda. Terima kasih".
Itu tadi ilustrasi (kira-kira) yang terjadi pada saat kita tengah merayakan tahun baru 2010 kemarin. Kita semua saat ini tengah menaiki gerbong waktu, yang akan membawa kita ke stasiun tujuan kita.  Namun, di Kereta Api Waktu ini, agak sedikit berbeda dengan kereta-kereta api yang selam ini kita kenal pada umumnya. Di Kereta ini, setiap penumpang yang membawa tiket, ada yang merupakan tiket baru, ada pula yang merupakan tiket terusan atau lanjutan dari tiket sebelumnya.  Dan kita sebagai pemegang tiket, tidak mengetahui sama sekali, di stasiun mana kita akan turun atau tepatnya diturunkan.  Mengapa diturunkan? Kok tidak turun sendiri? Dan oleh siapa diturunkan?  Memang berbeda dengan kereta api pada umumnya, begitu kereta berangkat, akan ada petugas yang akan memeriksa di stasiun mana tiket kita itu habis masa berlakunya. Petugas tersebut biasa dikenal dengan nama Mikail.  Dia akan memberitahukan kepada petugas lainnya yang memiliki tugas mengantarkan kita keluar dari kereta waktu ini. Petugas yang satu ini biasa dikenal dengan nama Izrail.  Dia adalah petugas yang terkenal lurus dan bersih. tidak mengenal apa itu namanya KKN, dan juga tidak mempan oleh suap dalam jenis apapun. Dia akan meminta kepada kita secara sukarela maupun paksa untuk turun, apabila sudah tiba waktunya kita untuk turun. Tanpa Kompromi sama sekali.  Baik ketika sedang asyik bertelpon-ria dengan rekan bisnis, kekasih, berselancar di dunia maya, chatting, FB-an atau sedang orgasme sekalipun!  Dan stasiun-stasiun yang akan dilewatipun sifatnya hanya transit atau sementara.  Sebab Kereta Api Waktu ini kelak akan berhenti pada tujuan akhir yang Masinis maupun para crew/kru/awak sendiripun tdak mengetahui.  Aneh juga ya?
Sekarang yang sebaiknya dipikirkan, bagi kita yang memegang tiket terusan/lanjutan dari Kereta Api Waktu yang sebelumnya, apa yang sudah kita dapat selama menumpang di Kereta Api Waktu tersebut? Sebab, kelak ketika kita diturunkan di stasiun transit yang entah di mana, itu hanyalah stasiun transit. Bukan stasiun tujuan akhir kita semua.  Dari sana, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita.  Apakah kita harus berjalan sendiri menuju stasiun akhir dari tujuan kita, ataukah kita akan dijemput oleh kendaraan lain untuk menuju tujuan akhir kita, atau bagaimana?
Pepatah bijak yang sering kita dengar adalah; Sedia payung, sebelum hujan. Artinya (mungkin), lebih kurang adalah agar kita bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk.  Apa kemungkinan terburuk? Ya entahlah...., bisa saja misalnya kemungkinan pertama diatas, bahwa kelak kita harus berjalan sendiri menuju stasiun akhir dari tujuan kita semua.  Berarti kita harus mempersiapkan bekal, agar bisa tiba di tujuan akhir tersebut.  Kira-kira bekal apa yang diperlukan?  Wah.., itu bukan kapasitas saya untuk menjawab.  Sayapun tengah mencari-cari jawaban yang paling tepat untuk itu, atau dengan kata lain, masih mencari-cari tahu.
Lamat-lamat berkumandang suara yang terdengar lirih di telinga;....Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan yang merugi.  Kecuali orang-rang yang beriman dan beramal sholeh.  Yang saling berwasiat dalam kebaikan dan kesabaran....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar