Selasa, 29 Desember 2009

Panggung Sandiwara



Dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah.
Ada peran wajar, dan ada peran berpura-pura.
Mengapa kita bersandiwara?


Sandiwara? Berarti hanya pura-pura belaka? Dan tentunya ada sang Sutradara yang mengatur peran-laku masing-masing aktor/aktris. Dan peran yang dimainkan baik sebagai protagonis maupun antagonis bukanlah masalah tentunya. Bukankah peran tersebut adalah penunjukan dari sang sutradara? Dan selesai pementasan, masing-masing dapat reward berupa honorarium.

Kalau kita refleksikan lagu tersebut pada kehidupan nyata, berarti peran diantara kita baik sebagai protagonis maupun antagonis bukanlah suatu masalah, dan semua akan mendapatkan reward/imbalan. Bukan?

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, apakah kita mempunyai pilihan?
Sejak pertama kali kemunculan kita di dunia ini, apakah kita mempunyai pilihan? Apa kita dapat memilih dilahirkan oleh siapa? Ibu dan Bapak yang mana yang kita inginkan? Di rumah sakit atau dimana? Sebagai lelaki atau perempuan? Ganteng/cantik atau jelek rupa kita? Dst-dst.
Lalu diberi kesempatan untuk hidup lebih lama, menjadi besarlah kita. Seluruh organ tubuh kita, mata, telinga, paru-paru, jantung, apakah kita yang mengendalikan mereka? Sanggupkah kita memerintahkan jantung agar tidak berdegup dengan kencang ketika kita mendengar berita yang tidak mengenakkan kita?
Apakah sanggup kita menghentikan perubahan warna rambut dari hitam menjadi putih?
Jawabannya adalah tidak!.
Berarti kita ini adalah mahluk yang lemahkah?
Jawabannya adalah Ya!
Kita adalah mahluk yang sangat lemah. Jangan pernah berpikir bahwa kita kuat dengan melihat otot-otot kita yang membesar dank keras laksana baja. Kitakah yang menciptakan otot-otot itu? Otot-otot tersebut ada dan berfungsi tanpa kita sadari. Tahukah anda, berapa banyak otot yang bekerja agar jantung kita mampu memompa darah bersikulasi keseluruh tubuh seumur hidup kita? Andakah yang memerintahkan/memberdayakan otot-otot jantung tersebut?
Betapa kalau kita sadari, kita adalah mahluk yang lemah sekali, tanpa daya, bahkan untuk mengatur diri kita sendiri saja kita tidak sanggup.
Mari kita simak penuturan sang Maha Kuasa dalam firmanNya :
1. Q.S.Al Insan (76/28-30)
28. Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.
29. Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya.
30. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
2. Q.S. At Takwir (81/27-29)
27. Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.
29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Ponit 1; Kalau menurut saya, apa yang difirman oleh Allah adalah bahwa untuk menempuh suatu jalan atau kegiatan atau usaha, kita tidak akan sanggup, kecuali dikehendaki olehNya.
Point 2; Nah ini yang lebih seram lagi, untuk berkehendak saja (niat), kita tidak akan sanggup, kecuali dikehendaki olehNya.

Lantas kalau sudah untuk berkeinginan/niat saja kita tidak sanggup, apalagi untuk melaksanakan/melakukan yang kita kehendaki, jelas tidak akan sanggup. Lalu masihkah kita belum merasa bahwa kita ini mahluk yang sangat lemah?

Hanya harapan yang dapat saya panjatkan ke hadapanNya, dan memang, bukankah disalah satu firmanNya; “…Aku tergantung dari persepsi/sangkaan mahlukKu. ….”. Harapan itu adalah Dia sang Maha Rahmat. Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Ketika Allah s.w.t. telah selesai menjadikan semua makhluk, maka menulis tulisan yang ada diatas Arsy yang berbunyi: Rahmat-Ku mendahului Murka-Ku (Rahmat-Ku mengalahkan Murka-Ku)”

[Riwayat Bukhari, Muslim dan Ibn Majah].

Dia sang Maha Pencipta, yang menciptakan kita. Mustahil bagiNya tidak mengetahui apa/siapa yang diciptakanNya. Dia mengetahui segala kelemahan mahluknya. Semoga kita semua mendapat rahmat dan hidayahNya serta ampunan dariNya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar